Minggu, 21 Februari 2016

UJIAN PRAKTIKUM TIK 2016

Caranya:
1. Login ke Blog anda
2. Copy kode html di bawahi ini ke gadget HTML blog anda

KODE HTML:

<div style="position: fixed; bottom: 0px; left:
10px;width:180px;height:550px;"><a
href="http://aak-share.blogspot.com/" target="_blank"><img border="0"
src="http://blog.flamingtext.com/blog/2016/02/18/flamingtext_com_1455759511_170724559.gif" /><small><center><a href="http://aak-share.blogspot.com/2014/05/kumpulan-animasi-gerak-keren-untuk-blog.html" target="_blank">My Widget</a></center></small></a
href="http:></div>

3. Simpan
4. Tampilkan Blog anda

Minggu, 31 Januari 2016

Menambahkan animasi bergerak

1. Login ke Akun Blogger Anda
2. Buka Tata Letak , Klik Tambah Gadget
3. Kemudian pilih HTML/Javascript
4. Copy Pastekan kode masing-masing animasi dibawah ini yang Anda senangi

Minggu, 24 Januari 2016

Menambah gadget

1.Menambah gadget pengikut (follower)
  Login ke Blogger
  Dari dasbor klik opsi lainnya
  Klik Tata Letak
  Klik tambah gadget
  Klik gadget lain
  Tambah pengikut
  Klik simpan.

Selasa, 19 Januari 2016

Pangeran Diponegoro

Biografi Pangeran Diponegoro. Beliau dilahirkan di Yogyakarta, 11 November 1785. Ia  meninggal pengasingannya di Makassar, Sulawesi Selatan pada tanggal 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. Beliau adalah salah seorang pahlawan nasional Republik Indonesia. Makamnya berada di Makassar. Pangeran Diponegoro adalah putra sulung Hamengkubuwana III, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dari seorang garwa ampeyan (selir) bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil Bendoro Raden Mas Ontowiryo.

Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwana III, untuk mengangkatnya menjadi raja. Ia menolak mengingat ibunya bukanlah permaisuri. Diponegoro mempunyai 3 orang istri, yaitu: Bendara Raden Ayu Antawirya, Raden Ayu Ratnaningsih, & Raden Ayu Ratnaningrum.

Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana Diponegoro menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danurejo bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.